Pages

Selasa, 10 Januari 2012

Pengenalan Array pada C++

Array
Selama ini kita menggunakan satu variabel untuk menyimpan 1 buah nilai dengan tipe data tertentu.
     Misalnya :
       int a1, a2, a3, a4, a5;
     Deklarasi variabel diatas digunakan untuk menyimpan 5 data integer dimana masing-masing variabel diberi nama a1, a2, a3, a4, dan a5
Jika kita memiliki 10 data, 100 data integer bahkan mungkin data yang ingin kita proses tidak kita ketahui atau bersifat dinamis? Kita tidak mungkin menggunakan variabel seperti diatas.
Di dalam C ++ dan pemrograman yang lain, terdapat suatu fasilitas untuk menyimpan data-data yang bertipe data sama dengan suatu nama tertentu yaitu array

Definisi Array
Array adalah suatu tipe data terstuktur yang berupa sejumlah data sejenis (bertipe data sama) yang jumlahnya tetap dan diberi suatu nama tertentu.
Elemen-elemen array tersusun secara sekuensial di dalam memori sehingga memiliki alamat yang berdekatan.
Array dapat berupa array 1 dimensi, 2 dimensi, bahkan n-dimensi.
Elemen-elemen array bertipe data sama tapi bisa bernilai sama atau berbeda-beda.



Macam – Macam Array
Array dapat dibedakan menjadi :
     Array berdimensi satu
     Array berdimensi dua
     Array berdimensi banyak

Array berdimensi Satu
Mendefinisikan array meliputi :
     Tipe data elemen array
     Nama array
     Jumlah elemen array
                      tipe_data nama_var_array[ukuran];
Misal :
char huruf[9];
Int umur[10];
Int kondisi[2]={0,1};
Int arr_dinamis[]={1,2,3};

Subscript array (index array) dimulai dari nol.

Keterangan :
char huruf[9]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 9 tempat dengan indeks dari 0-8, dimana semua elemennya bertipe data karakter semuanya. Kalau satu karakter berukuran 1 byte, berarti membutuhkan memori sebesar 9 byte.
int umur[10]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 10 tempat dengan indeks dari 0-9, dimana semua elemennya bertipe data integer semuanya. Kalau satu integer berukuran 4 bytes, berarti membutuhkan memori sebesar 4 x 10 = 20 bytes.
int kondisi[2]: berarti akan memesan tempat di memori komputer sebanyak 2 tempat dengan indeks 0-1, dimana semua elemennya bertipe data integer semuanya. Dan pada contoh di atas isi elemen-elemennya yang sebanyak 2 buah diisi sekaligus (diinisialisasi) yaitu pada elemen kondisi[0] bernilai 0, dan elemen kondisi[1] bernilai 1.
int arr_dinamis[]:berarti mendeklarasikan array dengan ukuran maksimum array tidak diketahui, namun ukuran tersebut diketahui berdasarkan inisialisasi yaitu sebanyak 3 elemen, yang isinya 1,2, dan 3. Kita tidak dapat mendeklarasikan array dinamis tanpa inisialisasi.
Tanda [] disebut juga “elemen yang ke- „. Misalnya kondisi[0] berarti elemen yang ke nol.
Array yang sudah dipesan, misalnya 10 tempat tidak harus diisi semuanya, bisa saja hanya diisi 5 elemen saja, baik secara berurutan maupun tidak. Namun pada kondisi yang tidak sepenuhnya terisi tersebut, tempat pemesanan di memori tetap sebanyak 10 tempat, jadi tempat yang tidak terisi tetap akan terpesan dan dibiarkan kosong.
Mengakses Elemen Array
Contoh :
cin>>suhu[i];
cout<<suhu[3];


Memberikan Nilai Awal pada Array
Contoh :
int jum_hari[12] =
{
            31,28,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
};
Atau
int jum_hari[] =
{
            31,28,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
};

Untuk memberikan nilai awal yang sama pada array :
int tmp[5] = { 0 };

Contoh 1
Misalkan kita ingin membuat program untuk mencari nilai rata-rata dari 5 buah data nilai yang diinputkan oleh user.
Tanpa menggunakan array, maka programnya adalah sebagai berikut :

Array Berdimensi Satu
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   float nilai1, nilai2, nilai3, nilai4, nilai5;
   float jumlah, rata2;
   cout<<"Program Menghitung Nilai Rata-rata"<<endl;
   cout<<"Masukkan nilai ke 1 : ";
   cin>>nilai1;
   cout<<"Masukkan nilai ke 2 : ";
   cin>>nilai2;
   cout<<"Masukkan nilai ke 3 : ";
   cin>>nilai3;
   cout<<"Masukkan nilai ke 4 : ";
   cin>>nilai4;
   cout<<"Masukkan nilai ke 5 : ";
   cin>>nilai5;
   jumlah = nilai1 + nilai2 + nilai3 + nilai4 + nilai5;
   rata2 = jumlah / 5;
   cout<<"Nilai rata-rata adalah "<<rata2<<endl;
   getch();
}

Array Berdimensi satu
Pada program di depan kita memerlukan 5 buah variabel yang berbeda-beda untuk menyimpan 5 buah nilai.
Bisa dibayangkan kesulitan yang dihadapi jika kita harus memproses data yang lebih banyak.
Dengan menggunakan array, program menjadi lebih baik.

Contoh Program
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   float nilai[5];
   float jumlah, rata2;
   cout<<"Program Menghitung Nilai Rata-rata"<<endl;
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
            cout<<"Masukkan nilai ke "<<(i+1)<<" : ";
            cin>>nilai[i];
   }
   jumlah = 0;
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
            jumlah = jumlah + nilai[i];
   }
   rata2 = jumlah / 5;
   cout<<"Nilai rata-rata adalah "<<rata2<<endl;
   getch();
}

Contoh ke 2 :
#include<iostream.h>
int main(){
// mendeklarasikan sebuah array dengan nama A
int A[5];
//memasukkan nilai ke dalam elemen array
for (int C=0;C<5;C++){
    cout<<"A["<<C<<"]="; cin>>A[C]; }
return 0; }

Contoh ke 3 :
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
int main(){
int A[5]; // mendeklarasikan sebuah array dengan nama A
// memasukkan nilai ke dalam elemen array
for (int C=0;C<5;C++){
    cout <<"A["<<C<<"] = "; cin>>A[C];}
cout<<"menampilkan nilai dalam elemen array"<<endl;
for (int j=0;j<5;j++){
    cout<<"Nilai elemen array ke -"<<j+1<<" adalah "<< A[j]<<endl; }
getch();
return 0; }
Contoh ke 4 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int main(){
int bil[7] = {2,5};
for(int i=0;i<7;i++){
            cout<<"Elemen ke-"<<i<<“=“<<bil[i];
}
getch();
return 0;                     
}
Contoh ke 5 :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int jum_hari[12] =
            {
                        31,29,31,30,31,30,31,31,30,31,30,31
            };
   int tgl, bln, jumlah;
   cout<<"Program Mencari Hari Di Tahun 2008"<<endl;
   cout<<"Masukkan Tanggal : ";
   cin>>tgl;
   cout<<"Masukkan Bulan : ";
   cin>>bln;
   jumlah = 0;
   for(int i=0; i<(bln-1); i++)
   {
            jumlah = jumlah + jum_hari[i];
   }
   jumlah = jumlah + tgl;
   cout<<"Jumlah Hari = "<<jumlah<<endl;
int sisa;
   sisa = jumlah % 7;
   cout<<"Tanggal "<<tgl<<" Bulan "<<bln<<" adalah Hari = ";
   if (sisa==0)
            cout<<"Senin"<endl;
   else if (sisa==1)
            cout<<"Selasa"<endl;
   else if (sisa==2)
            cout<<"Rabu"<endl;
   else if (sisa==3)
            cout<<"Kamis"<endl;
   else if (sisa==4)
            cout<<"Jumat"<endl;
   else if (sisa==5)
            cout<<"Sabtu"<endl;
   else if (sisa==6)
            cout<<"Minggu"<endl;
   getch();
}


Array Berdimensi dua
Sering kali digambarkan/dianalogikan sebagai sebuah matriks.
Jika array berdimensi satu hanya terdiri dari 1 baris dan banyak kolom, array berdimensi dua terdiri dari banyak baris dan banyak kolom yang bertipe sama
Gambar array berdimensi (baris x kolom = 3 x 4)
Jurusan
1992
1993
1994
1995
Teknik Informatika
35
45
80
120
Manajemen Informatika
100
110
70
101
Teknik Komputer
10
15
20
17

Bentuk tabel diatas dapat dituangkan dalam bentuk array berdimensi dua dengan pendefinisian sebagai berikut :
int data_lulus[3][4];
Pada pendefinisian diatas :
ü  3 menyatakan jumlah baris (mewakili jurusan)
ü  4 menyatakan jumlah kolom (mewakili tahun kelulusan)
Larik Dimensi Dua dapat mewakili bentuk suatu matriks, contoh:
    Suatu matriks
       x =                       
    selanjutnya dapat dideklarasikan sebagai berikut:
       int x[2][4];
    atau diklarasikan dengan memberikan nilai elemennya sbb:
       int x[2][4]= {{8, 5, 9, 8},{8, 2, 1, 0}}

Masing-masing elemen dalam array berdimensi dua dapat diakses dengan bentuk :
nama_array[subscript_baris][subscript_kolom];

Contoh pengaksesan :
data_lulus[1][2] = 5;
   Artinya, memberikan nilai 5 ke baris 1 kolom 2 (baris dan kolom dimulai dari 0).
cout<<data_lulus[1][2];
Artinya, menampilkan elemen data_lulus dengan subscript pertama (baris) berupa 1 dan subscript kedua (kolom) berupa 2.

Array Berdimensi Dua
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <iomanip.h>
void main()
{
   cout<<"Program Pertambahan Matrik 3x3"<<endl;
   int matrikA[3][3];
   int matrikB[3][3];
   int matrikC[3][3];
   cout<<endl<<"Masukkan data Matrik A"<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
         cout<<"Elemen ke "<<(i+1)<<","<<(j+1)<<" : ";
         cin>>matrikA[i][j];
      }
   }
   cout<<endl<<"Masukkan data Matrik B"<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
         cout<<"Elemen ke "<<(i+1)<<","<<(j+1)<<" : ";
         cin>>matrikB[i][j];
      }
   }
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            matrikC[i][j] = matrikA[i][j] + matrikB[i][j];
      }
   }
   clrscr();
   cout<<"Matrik A :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikA[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
   cout<<endl<<"Matrik B :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikB[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
cout<<endl<<"Hasil pertambahan, Matrik C :"<<endl<<endl;
   for(int i=0; i<3; i++)
   {
      for(int j=0; j<3; j++)
      {
            cout<<setw(4)<<matrikC[i][j]<<" ";
      }
      cout<<endl;
   }
   getch();
}

Melewatkan Array Sebagai Argumen Fungsi
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void input_array(int data[5]);
void main()
{
   int data[5];
   input_array(data);
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
      cout<<"Data ke "<<(i+1)<<" = "<<data[i]<<endl;
   }
   getch();
}
void input_array(int data[5])
{
   for(int i=0; i<5; i++)
   {
      cout<<"Masukkan data ke "<<(i+1)<<" : ";
      cin>>data[i];
   }
}

Beberapa Fungsi Menggunakan Array :
Operasi yang umumnya dilakukan menggunakan array adalah :
     Mencari bilangan terbesar / terkecil.
     Mencari suatu data pada array.
     Mengurutkan data.

Mencari Suatu Data Pada Arrray
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int i, x, ketemu;
   int data[] = {5, 100, 20, 31, 77, 88, 99, 24, 55, 1};
   cout<<"Data yang anda cari : ";
   cin>>x;
   ketemu = 0;
   for(i=0; i<sizeof(data)/sizeof(int); i++)
   {
            if(data[i] == x)
      {
            ketemu = 1;
         break;
      }
   }
   if(ketemu)
      cout<<"Data tersebut ada pada posisi ke "<<(i+1)<<endl;
   else
      cout<<"Data yang anda cari tidak ditemukan"<<endl;
   getch();
}

Mengurutkan Data Pada Array
Ada berbagai teknik untuk mengurutkan data, salah satunya adalah metode bubble sort.
Pengurutan dilakukan dengan membandingkan setiap elemen array dengan seluruh elemen yang terletak sesudah posisinya.
Contoh :
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main()
{
   int data[10];
   int i, j, tmp;
   cout<<"Program Mengurutkan Data"<<endl;
   cout<<"Dengan Metode Bubble Sort"<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<"Masukkan data ke "<<(i+1)<<" : ";
      cin>>data[i];
   }
   clrscr();
   cout<<"Data sebelum diurutkan : "<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<data[i]<<" ";
   }
   cout<<endl;
for(i=0; i<9; i++)
   {
            for(j=i+1; j<10; j++)
      {
            if(data[i]>data[j])
         {
            tmp = data[i];
            data[i] = data[j];
            data[j] = tmp;
         }
      }
   }
   cout<<"Data setelah diurutkan : "<<endl;
   for(i=0; i<10; i++)
   {
            cout<<data[i]<<" ";
   }
   getch();
}







0 komentar:

Posting Komentar